1. Gempa Lisbon, 1755
Gempa ini 50.000 dari 235.000 penduduk meninggal. Diikuti oleh kebakaran dan tsunaami. Tinggi tsunami sampai 30 m. Tsunami menjalar ke seluruh samudra atlantik. Ahli geologis saat ini memperkirakan Gempa Lisbon mencapai Magnitudo 9 Skala Richter dengan episentrum di Samudra Atlantik sekitar 200 km barat daya Tanjung St. Vincent.
2. Gempa Assam, 1897
Luas daerah yang mengalami kerusakan mutlak 10.000 km2. Gerakan tanah terasa sampai jarak 8.000 km. Percepatan gerakan tanah kadang-kadang sampai melebihi percepatan gravitasi, sehingga batu-batu beterbangan. Korban jiwa hanya 1.000 - 1.500 orang, karena berpenduduk jarang. Magnitudo = 8,3 Skala Richter.
3. Gempa Jepang, 1923
Simpangan/perpindahan maksimum dari getaran tanah 4,5 m. Dasar laut di Teluk Sagami mengalami perpindahan vertikal antara 100-400 m.
4. Gempa Chili, 1960
Gempa ini menyerang sebagian besar pantai Chili sepanjang 2.000 km. Disertai dengan tsunami dan letusan gunung berapi. Tinggi gelombang laut mencapai 8 m. Jumlah kerugian: 45.000 rumah rusak dan 4.000 orang meninggal. Magnitudo = 9,5 Skala Richter.
5. Gempa Skopje (Yugoslavia), 1963
Pusat gempa letaknya sangat dangkal, kurang dari 10 km, dan tepat dibawah kota Skopje. Menimbulkan bencana yang besar. Sampai 80% bangunan hancur, 170.000 penduduk kehilangan tempat tinggal.
6. Gempa Alaska, 1964
Pusat gempa terletak 100 km sebelah timur Kota Anchorage. Di kota ini kerusakan terutama disebabkan oleh tanah longsor. Meskipun episenter berada di daratan, tetapi gempa ini menimbulkan gelombang-gelombang laut. Tinggi gelombang laut sampai 10 m. Gelombang laut ini menjalar ke Samudra Pasifik dan menyebabkan kerusakan berat pada daerah-daerah pantai dari Alaska, Kanada, dan Kalifornia. Di Hawai tinggi gelombang laut 2 m. Jumlah yang meninggal 200 orang. Magniudo = 9,2 Skala Richter
Sumber : Buku Bumi dan Antariksa untuk SMP kelas II, 1976
Komentar